Jumat, 19 April 2013

Asal Coret :)




MimpiKu, Ku Kejar
Disebuah perkampungan tinggallah sepasang suami istri yang telah memiliki tiga orang anak. Sepasang suami istri ini adalah Bapak Shafiq dan Ibu Tari, serta anak-anak mereka yang pertama Faisal, Dika, dan yang paling terakhir si bungsu Tiyo, ketiganya masih bersekolah. Namun sayang keluarga ini hidup dengan kondisi yang serba pas-pasan. Faisal anak pertama mereka sekarang duduk dibangku SMA kelas XII, Faisal bersekolah di SMA ELANG NUSANTARA yang bila ditempuh dengan berjalan kaki, jaraknya sangat jauh dari rumahnya. Kedua adiknya sekarang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Ayah Faisal adalah ketua paguyuban pencak silat dikampungnya, sedangkan Ibunya hanyalah Ibu rumah Tangga.
Faisal sangat pintar dikelasnya dan dia juga mempunyai semangat juang yang begitu tinggi untuk bisa melanjutkan kuliah. Namun sayang, Ayahnya menginginkan anaknya ini untuk mengikuti jejaknya saja, dan melarang Faisal untuk melanjutkan kuliah. Tapi, Faisal tetap pada pendiriannya dan dia berusaha untuk mewujudkan segala mimpi-mimpinya itu. Hingga suatu hari ketika Ayahnya sedang duduk dibangku didepan rumah, Faisal menghampiri Ayahnya “Yah, Faisal kepengin sekali untuk melanjutkan kuliah.” Ujar faisal kepada Ayahnya.
“Sal Sal, Ayahmu ini tidak punya uang untuk mengkuliahkanmu dan Ayah hanya ingin kamu untuk mengurusi paguyuban pencak silat saja.” Jawab Ayahnya.
“Tapi Yah. . .” Pembicaraan Faisal langsung terhenti.
“Tapi apa Sal? Sudahlah kamu harus turuti kata-kata Ayah saja.” Ujar Ayahnya. Ibu yang berada didapur keluar membawakan secangkir teh hangat untuk Ayah.
“Ini tehnya Yah diminum dulu.” Kata Ibu. Dalam batin Ibu, Ibu tahu apa yang sedang diinginkan oleh Faisal.
“Yah, tidak ada salahnya kan kalau Faisal ingin melanjutkan kuliah, siapa tahu dia kelak bisa menjadi orang yang sukses dan bisa membanggakan kita.” Ujar Ibunya.
“Iya Bu, tapi Ibu juga tahu sendiri kehidupan kita ini pas-pasan, dan Ayah juga tidak punya uang untuk menyekolahkan lagi Faisal, adik-adik Faisal juga masih butuh biaya.” Jawab Ayahnya.
“Masalah itu kan bisa kita cari solusinya Yah, kalau ada niat pasti ada jalan.” Sahut ibunya.
“Ya Ayah tahu, tapi sudahlah Bu, Ayah tetap pada pendirian Ayah.” Jawab Ayahnya dengan suara tegas.
“Ya sudahlah Yah kalau memang Ayah tetap pada pendirian Ayah, tapi Faisal tetap berharap suatu saat nanti Faisal bisa melanjutkan kuliah, dan Faisal juga berharap kelak Ayah bisa berubah pikiran.” Ungkap Faisal seraya meninggalkan Ayahnya dan masuk menuju kedalam kamarnya, sebenarnya dia merasa sangat kecewa. Namun dia tidak bisa berbuat banyak.
Disekolah Faisal termasuk siswa yang berprestasi, dia juga selalu mendapatkan peringkat 1 dikelasnya. Dia juga telah mendapatkan beberapa penghargaan atas prestasinya. Dikelas dia dipercaya untuk menjadi ketua kelas dan tidak jarang dari teman-temannya yang meminta Faisal untuk mengajari tugas-tugas yang diberikan dari gurunya. Faisal terkenal sebagai anak yang tidak sombong dan suka membantu teman-temannya yang sedang kesulitan, walaupun dia sendiri hidup dengan pas-pasan. Egi teman akrab Faisal sangat kagum pada sifat-sifat yang dimiliki oleh Faisal. Egi adalah teman akrab Faisal yang setia mendengarkan keluh kesah yang sedang dihadapi oleh Faisal, mereka sangat klop banget.
Hingga suatu hari ketika jam kosong “Sal, jajan yuuk.” ajak Egi.
“Gua lagi gak ada duit Gi.” Jawab Faisal.
“Nanti gua traktir deh gimana?” tawar Egi pada Faisal.
“Wahh, masa’ loe ntraktir gua terus Gi, gua kan enggak enak.” Jawab Faisal.
“Alaah udahlah Sal, nggak usah nggak ngrasa enak kayak gitu, gua kan teman loe jadi kalo gua ntraktir loe nggak apa-apa kan, ntar kapan-kapan gantian” Ujar Egi sambil tertawa.
“Iya ntar gentian, tapi kalo gua ada duit ya.hehehe.” jawab Faisal.
“Sipz kalo gitu, udah yuuk buruan gua laper nie.” Ajak Egi yang udah kelaparan. Merekapun menuju ke kantin, setibanya dikantin mereka langsung memesan makanan.
Sambil menunggu pesanannya, “Sal, habis lulus nanti loe mau lanjut kemana?” Tanya Egi.
“Hhm, gua nggak ngerti Gi.”jawabnya.
“lho kok bisa?” Tanya faisal kembali.
“Iya Gi, gua nggak ngerti guan tar bisa lanjut kuliah nggak, soalnya Ayah gua nglarang gua buat nglanjuti kuliah dengan alasan nggak ada biaya, dan Ayah juga nyuruh gua buat ngurusi paguyuban pencak silatnya.” Jawab Egi.
“Terus kalo Ibu loe?” Tanya Egi.
“Ibu berbeda dengan Ayah, beliau pengin gua biar bisa nglanjutin sekolah, walau nggak ada biaya. Ibu bilang kalo ada niat pasti ada jalan. Yaa, tapi Ayah tetap bersikukuh nglarang gua.” Jawab Faisal.
“Tapi Sal, kalo menurut gua juga sayang banget kalo loe nggak nglanjutin kuliah, loe kan pintar.”
“Hhm, gua juga pengin bisa nglanjutin kuliah Gi, tapi. . .? ya sudahlah, gua juga harus sadar diri adik-adik gua juga butuh biaya buat sekolah, sebagai kakak gua harus bisa ngalah dikit.”jawab Faisal
Egipun mengerti apa yang sedang dirasakan oleh temannya ini, tapi Egi tidak bisa berbuat banyak buat Faisal. Mungkin kalau bisa membantu itupun dia hanya bisa bantu sedikit-sedikit.
Teeeettt. . .Teetttt. . .Teetttt
Bel pulang sekolah pun berbunyi dan siswa-siswi SMA ELANG NUSANTARA pun berhamburan keluar untuk pulang, seperti biasa Egi dan Faisal selalu pulang bareng, emang dasar sahabat yang klop banget mereka, jadi kemana-mana sering bareng. Kebetulan nanti malam malam minggu dan biasanya mereka keluar bareng untuk sekedar refreshing menghilangkan sedikit penat yang ada dikepala selama seminggu ini.
“Sal, ntar malam loe ada acara nggak?” Tanya Egi
“Ehm, gua malam ini kayaknya enggak deh, emangnya kenapa Gi?”
“Ntar malam keluar yuuk, jenuh nie pikiran gua selama seminggu nie.” Jawab Egi
“Ehm, gua nggak janji ya Gi, lagian loe nggak ngapelin cewek loe? Mumpung malam minggu gitu, hehehe.” Ujar Faisal sambil sedikit tertawa.
“Ahh. . .loe ma biasa, ntar malam gua kerumah loe ya Sal.” Jawab Egi
“Ya gua terserah loe ajalah Gi.” Kata Faisal
Akhirnya Faisal pun sampai dirumahnya, dia terlihat begitu lelah hari ini, dia pun langsung menuju kekamarnya dan langsung merebahkan badannya. Belum lama dia merebahkan badannya dating adiknya yang paling kecil kekamarnya.
“Kak, , ,Kakak, , ,” panggil adiknya sambil mengetuk pintu kamar Faisal.
“Ada apa Yo?” Tanya Faisal pada adiknya.
“Temenin Tiyo main bola yuk kak.” Pinta Tiyo pada kakaknya.
“Ehm, sebentar ya Yo, kakak capek banget.” Jawab Faisal
“Yah kakak.” Tiyo agak sedikit cemberut.
Tiba-tiba dating Ibunya yang mendengar rengekan Tiyo, “Kakakmu itu masih capek Tiyo, main bolanya lain kali saja.” Kata Ibunya.
Akhirnya Tiyo pun bisa mengerti, dan dia akhirnya pergi bermain dengan teman-temannya.
“Kamu sudah makan?” Tanya Ibu kepada Faisal.
“Belum Bu, Faisal juga belum lapar.” Jawab Faisal.
“Ehm, ya sudah tapi kalau kamu makan dimeja makan sudah ada nasi dan lauk, nanti kamu ambil sendiri ya.” Kata Ibu.
“Iya Bu, nanti Faisal ambil sendiri. Ayah kemana Bu?” Tanya faisal pada Ibunya.
“Ayahmu pergi ke padepokan, hari ini Ayah melatih anak-anak yang akan mengikuti pertandingan lusa.” Jawab Ibunya.
Sebenarnya Faisal sangat kagum pada Ayahnya yang sangat gigih dan bertanggung jawab pada sesuatu yang telah diamanatkan kepadanya. Bagi Faisal sosok Ayahnya tidak bisa digantikan oleh siapa pun, walaupun Ayahnya memiliki sifat yang selalu bersikeras yang terkadang membuat Faisal agak sedikit harus mengalah dengan keputusan Ayahnya, tapi rasa sayang dan kagum Faisal tidak pernah hilang. Baginya sosok Ayah adalah sosok yang menjadi panutan dalam hidupnya.
Malam harinya ketika Bapak dan Ibu Faisal sedang duduk-duduk didepan rumah, datang Egi kerumah Faisal.
“Assalamualaikum.”
“Walaikumsalam.” Jawab Bapak dan Ibu.
“Eh, nak Egi ada apa ya malam-malam datang kerumah?” Tanya Ayah.
“Ehm, iya Pak biasalah anak muda.” Jawab Egi sambil tersenyum.
“Owh iya bapak tahu, bapak kan juga dulu pernah muda.” Kata Bapak sambil Tertawa.
“Ayo silakan duduk nak. Ibu panggilkan Faisal sebentar ya.” Ujar Ibu sambil pergi kedalam untuk memanggil Faisal.
Sambil menunggu Ibu yang sedang memanggilkan Faisal, Egi pun bercengkrama dengan Ayah Faisal.
“Hhm, Faisal rencana mau melanjutkan dimana pak?” Tanya Egi pada Ayahnya Faisal.
“Owh Faisal ya, sepertinya Faisal tidak bisa melanjutkan kuliah karena Bapak tidak punya biaya untuk membiayai Faisal kuliah, karena penghasilan Bapak yang pas-pasan tidak seperti keluargamu.” Jawab Bapak
Dalam batin Egi, dia merasa tidak enak menanyakan hal itu. Namun tak apalah karena sudah terlanjur. “Tapi pak, Faisal ini kan anak yang pintar.” Ujar Egi.
“Iya Gi, tapi untuk biaya hidupnya Bapak tidak sanggup. Bapak juga masih punya tanggungan untuk adik-adik Faisal.” Jawab Bapak
“Iya Pak, semuanya pasti ada jalan Pak.” Ujar Egi kembali.
“Iya kamu betul nak, sebenarnya besar keinginan Bapak untuk menguliahkan Faisal, tapi apa mau dikata. Bapak hanya bisa berharap Faisal mau membantu Bapak untuk mengurusi paguyuban pencak silat.” Ujar Bapak.
Tak lama kemudian Faisal pun keluar “Jadi mau keluar Gi?” Tanya Faisal
“Hhm, nggaklah disini saja dirumahmu, nemenin Bapak bercengkrama saja.” Jawab Egi sambil tersenyum.
“Wah Bapak jadi serasa muda lagi kalau kayak gini.” Ucap Bapak sambil tersenyum. Mereka pun tertawa mendengarnya dan akhirnya mereka memutuskan untuk tidak jadi keluar. Keasikan bercengkrama akhirnya malam pun semakin larut, dan Egi pun berpamitan untuk pulang.
Saatnya kembali lagi ke aktivitas biasa, kembali untuk bersekolah kembali dengan tugas-tugas dari guru, ya inilah resiko menjadi seorang pelajar, mungkin itu keluh kesah yang selalu ada pada seorang pelajar. Disekolah ada salah satu teman Faisal yang selalu iri dengan Faisal, dia iri dengan sosok Faisal yang begitu pintar dan dia menganggap Faisal adalah saingannya. Ya, Hafiz sangat tidak suka dengan Faisal dengan alasan yang tidak masuk akal. Hafiz adalah anak dari keluarga yang cukup terpandang, Ayahnya adalah seorang pengusaha terkemuka. Hafiz selalu berusaha untuk menjatuhkan Faisal, mereka berdua berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dalam prestasi.
Namun, justru Faisallah yang lebih pintar, bahkan ketika ada kesempatan mengikuti olimpiade matematika ke Jepang, Faisallah yang masuk. Tapi hal itu ditentang oleh Ayahnya, karena tidak ada biaya untuk kesana. Akhirnya hal itu pun terdengar oleh Hafiz, dan Hafiz ingin membuat malu Faisal. Dan suatu ketika Faisal di skor dari sekolah, gara-gara berkelahi dengan Hafiz. Akibat hal itu Faisal  sempat frustasi dan dia ingin berhenti dari sekolah. Namun, dia tetap bersabar dan tegar karena dia ingat akan sosok Ayahnya yang selalu memberi semangat kepadanya.
Dan dia berkata kepada Hafiz “Loe boleh menghentikan gua dari sekolah, tapi satu hal yang perlu loe tahu, gua nggak akan pernah berhenti buat ngejar cita-cita gua dan kelak gua akan buktikan gua bisa, karena gua mengabdikan diri gua buat orangtua gua.” Ujar faisal dengan suara tegas.
Dan secara tidak sengaja ada salah satu guru yang mendengar itu, dan guru tersebut merasa iba. Karena ibanya itu guru tersebut datang kerumah Faisal dan dia dia hendak memberikan sedikit sesuatu untuk Faisal agar bisa mengikuti olimpiade ke Jepang. Pihak sekolah juga menjamin untuk keberangkatan Faisal ke Jepang. Hingga akhirnya Faisal dapat berangkat ke Jepang untuk mengikuti olimpiade, dan dia dapat menjadi juara.
Akhirnya berita itu pun tersebar luas di media, hingga suatu hari ada seorang pengusaha yang mendengar itu, dan dia datang kerumah Faisal dengan maksud ingin mengangkat Faisal sebagai anaknya dan dia berniat untuk membiayai sekolah Faisal hingga Perguruan Tinggi. Hingga suatu ketika mimpi-mimpi Faisal pun terwujud, semua berkat kesabaran, keikhlasan, serta keuletan yang dimilikinya. Keluarga Faisal pun sanggat bangga kepada Faisal.

Flying Without Wings

Flying Without Wings

By Westlife



Everybody's looking for that something
One thing that makes it all complete
You find it in the strangest places
Places you never knew it could be

Some find it in the face their children
Some find it in their lovers eyes
Who can deny the joy it brings
When you find that special thing
You're flying without wings

Some find it in the sharing every morning
Some in their solitary lives
You findit in works of others
A simple line can make you laugh or cry

You find it in the deepest friendships
The kind you cherish all your life
And when you know how much that means
You've found that special thing
You're flying without wings

So impossible as they may seem
You've got to fight for every dream
'Cause who's to know
Which one you let go
Would have made you complete

Well for me it's waking up beside you
To watch the sun rise on your face
To know that i can say i love you
At any given time or place
It's little thing that only i know
Those are things that make you mine
And it's like flying without wings
'Cause you're my special thing
I'm flying without wings
You're the place my life begins
And you'll be where it ends
I'm flying without wings
And that's the joy you bring
I'm flying without wings

Lirik Lagu



When You're Gone
Artist : Avril Lavigne

I always needed time on my own
I never thought I'd need you there when I cry
And the days feel like years when I'm alone
And the bed where you lie
is made up on your side

When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?

When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
All the words I need to hear to always get me through the day
And make it OK
I miss you

I've never felt this way before
Everything that I do
Reminds me of you
And the clothes you left
they lie on my floor
And they smell just like you
I love the things that you do

When you walk away
I count the steps that you take


Do you see how much I need you right now?

When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
And when you're gone
The words I need to hear to always get me through the day
And make it OK
I miss you

We were made for each other
Out here forever
I know we were
Yeah Yeah

All I ever wanted was for you to know
Everything I do I give my heart and soul
I can hardly breathe, I need to feel you here with me
Yeah

When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
The words I need to hear will always get me through the day
And make it OK
I miss you